Memahami 10 Perilaku Konsumen Milenial

Memahami 10 Perilaku Konsumen MilenialGenerasi Milenial adalah mereka yang lahir pada rentang 1981-2000. Mereka diramalkan bakal menjadi bagian terbesar dari populasi di Indonesia pada 2020 mendatang dengan jumlah usia produktif umur 15-35 tahun akan mencapai 50-60 persen.

Generasi milenial adalah mereka yang sangat paham dunia digital. Bisa dikatakan mereka adalah pengguna terbesar media sosial.

Dalam Dunia bisnis di tengah teknologi digital yang meruyak terasa begitu berbeda dibandingkan dengan masa lalu. Dahulu, saat media konvensional masih meraja, para eksekutif bisnis dan pelaku Public Relation (PR) selalu terlihat sigap melakukan berbagai manuver untuk menciptakan opini positif mengenai merek.

Kini, tren perubahan sosial perilaku masyarakat dan perilaku konsumen bertiup kencang. Angin perubahan kencang berhembus dalam kemudahan para konsumen untuk menulis dan membicarakan produk serta merek di berbagai media sosial. Para konsumen dalam wujud blogger, citizen journalist, vlogger (video blogger) bermunculan di mana-mana bak cendawan di musim hujan.

Dengan Digitalisasi sekarang, bukan hanya mengubah langkap pemasaran dalam artian kanal untuk berkomunikasi. Era digital juga mengubah karakter dan perilaku konsumen, yang besar dan lahir di era ini. Generasi baru yang punya selera dan perilaku yang berbeda dalam pembelian produk, dan cara mereka mengkonsumsi.

Inilah 10 Ciri Khas Prilaku Konsumen Generasi Milenial

  1. Konsumsi Milenial
    Seluruh Milenial menghabiskan uang sekitar US$600 triliun setiap tahun. Diprediksi di tahun 2020 akan naik menjadi US$1400 triliun setiap tahun. Dari total Milenial yang ada di dunia, 58% Milenial bisa dibilang hobi banget berbelanja, 65% lebih doyan kuliner, dan sisanya 20% merambah dunia travelling.

    Milenial lebih suka membeli, setelah mendapat informasi dari user generated content (UGC) atau pengalaman pengguna. Mereka memutuskan membeli produk dalam kategori elektronik 59%, kendaraan 54%, alat rumah tangga 53%, ponsel pintar 46%, akomodasi 45%, dan liburan 40%. Cukup luas untuk menjadi pangsa pasar Anda.Generasi milenial ini sangat konsumtif sehingga mereka menjadi sasaran yang sangat potensial.
  2. Instant Online Buying
    Berdasar riset perilaku belanja online, Milenial paling hobi belanja berbagai produk di internet, mulai gajet, elektronik, buku, serta majalah. Barang yang dibeli dikirim melalui jasa pengiriman dalam beberapa hari.Kondisi ini mulai berubah – sejak adanya jasa antar belanjaan secara langsung – melalui Gojek dan saudara-saudaranya. Milenial mulai menikmati “instant online buying” ini. Begitu selesai melakukan pembelian sekali klik di internet, barang diterima dalam hitungan menit.Dengan adanya layanan baru, perilaku konsumen Milenial juga diprediksi bakal berubah. Mereka akan mulai membeli barang cepat pakai dan konsumsi di internet, seperti makanan dan minuman, buah-buahan, sayur, obat, hingga tukang pijat, dan bersih-bersih rumah.
  3. Milenial Loyal Terhadap Brand
    95% Milenial ingin brand bisa selalu terkoneksi dengan mereka. Sementara 80% Milenial ingin brand bisa memanjakan dan menghibur mereka. Namun, cukup mengejutkan kenyataan bahwa sebanyak 70% Milenial akan loyal pada brand yang mereka sukai.
  4. Millennial Lebih Percaya Informasi Perorangan atau User Generated Content (UGC)
    50% Milenial lebih percaya UGC dibanding media informasi lain, bahkan teman mereka. 84% Milenial memutuskan membeli sebuah produk, setelah melihat testimoni pembeli di internet. 51% lebih percaya kepada reviewproduk dari ‘orang asing’ di internet daripada teman. 63% Milenial selalu update akan informasi brand di media sosial. 55% akan berbagi informasi bila mengalami pengalaman buruk terhadap brand.
  5. Digital Tools Lebih Penting
    Saat ini banyak Milenial lebih memilih tool apa yang mereka pakai – untuk mendengarkan lagu, film, hingga lari pagi menggunakan aplikasi GPS – lalu diunggah di sosmed. Bagi Milenial, yang penting adalah digital tools apa yang mereka gunakan, karena inilah gaya hidup yang wajib dipamerkan di media sosial.
  6. Pemikiran Milenial
    80% Milenial lebih mementingkan pengalaman pribadi daripada iklan ataureview konvensional. 53% Milenial lebih rela kehilangan indra penciuman daripada kehilangan akses teknologi. 37% tidak percaya pada perusahaan besar. Sedangkan 32% tidak percaya pada iklan. Nah, dengan data ini, Anda bisa mengenal pikiran Milenial serta perilaku mereka saat melakukan pembelian.
  7. Brand Story Matters
    Milenial love story. Kalimat romantis ini menjadi kunci bagi para pemasar sukses sekaligus tantangan. Saat sebuah produk dan layanan memiliki cerita yang begitu happening, kaum milenial sangat berminat membicarakan dan menyebarkannya ke friends, fans, followers (3Fs). Ini terutama banyak terkait dengan bisnis kuliner. Inovasi dengan menyuntikkan brand story ke dalam produk dan layanan ini menjadi semakin viral.
  8. Financial palaning and saving
    Perilaku “ekonomi” generasi milenial sangat berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Baik generasi X atau bahkan generasi yang lebih jauh lagi.Kebiasaan menabung bisa menjadi contoh paling mudah. Generasi sebelum milenial menabung untuk jaga-jaga di masa depan. Dalam arti sebagai cadangan keperluan yang tidak pasti atau tidak terduga. Sementara generasi milenial menabung untuk keperluan yang sudah pasti. Menabungnya lebih bersifat jangka pendek.”Easy come easy go. Jadi lebih mudah membelanjakan uang tabungan dan cenderung tidak siap untuk tabungan masa depan. Tetapi positifnya mereka tahu apa yang mereka mau, dan selalu berusaha keras mewujudkannya

    Anak dari generasi milenial sering belanja sampai di luar kemampuan anggarannya, semakin terbatas barangnya, maka mereka akan merasa semakin bergaya jika bisa mengunggahnya ke media sosial.

  9. Knowledgeable product. Milenial punya segudang info sebelum membeli
    Searching cost sebuah produk menjadi sangat murah. Untuk membandingkan sebuah produk, generasi milenial tidak perlu lagi datang dari satu toko ke toko lain, atau dari menghubungi satu penyedia jasa ke yang lainnya. Mereka hanya tinggal buka internet, mencari di mesin pencari, maka semua informasi lengkap mulai dari harga hingga review dari pengalaman konsumen sebelumnya.Ini era baru di mana, bisa jadi konsumennya lebih pinter dibandingkan tim penjualan perusahaan. Konsumen tak bisa lagi ditipu, karena mereka biasanya datang dengan segudang informasi sebelum melakukan pembelian. Mereka menggunakan mesin mencari, meminta rekomendasi dan konfirmasi di media sosial ke teman-temn yang dipercaya.
  10. Mementingkan pengalaman, dan story telling dalam memilih produk
    Ini generasi yang mementingkan pengalaman dalam mengkonsumsi, dan cerita dibalik sebuah produk. Mereka menghargai pengalaman unik, yang ditawarkan oleh sebuah barang atau jasa. Misalnya ke kafe, mereka lebih mementingkan suasana kafenya, di industri musik mereka akan berbondong-bondong berburu tiket konser demi pengalaman tak terlupakan.Mereka tidak perlu brand yang populer, tapi ingin tahu cerita dibalik layar visi dari produk ini. Mereka kepo dengan proses pembuatannya. Mereka lebih peduli dengan misi yang ingin diemban produk itu, dan tidak terlalu memperjuangkan harga yang termurah.

Nah, setelah sadar dengan perilaku Milenial sebagai konsumen, Anda pastinya bisa memperkirakan langkah penjualan produk Anda. Saat ini memang berbagai iklan produk barang dan jasa dipasarkan melalui berbagai platform media. Ajakan dan promosi belanja digelontorkan sejak Milenial ini bangun tidur, beraktivitas, hingga pulang ke rumah. Bagaimana dengan Anda?

Pesan penting bagi perusahaan

Secara umum, angka joiners dan spectators yang tinggi menunjukkan tingkat kesiapan konsumen untuk saling bertegur sapa dengan perusahaan melalui jejaring sosial. Temuan-temuan ini memberikan pesan penting bagi perusahaan untuk benar-benar mendengarkan apa yang dibicarakan konsumen di ranah digital.

Jangan abaikan apa yang menjadi bahan pembicaraan konsumen di internet. Jangan tidak peduli dengan tren perilaku konsumen generasi baru. Pahami mereka, lalu pelajari cara menaiki dan berseluncur dengan aman dan penuh gairah dalam ombak baru perubahan.

Infografis Generasi Milenial :

•    80 juta millennials lahir pada 1976 – 2001

•    Millennials rata-rata mengalihkan perhatiannya dari berbagai gawai, seperti PC, smartphone, tablet, dan televisi  27 kali setiap jamnya. Angka ini meningkat dari 17 kali per jam di generasi sebelumnya.

•    Dalam urusan bekerja, millennial lebih tertarik memiliki pekerjaan yang bermakna ketimbang sekadar bayaran yang besar.

•    Dalam urusan konsumsi hiburan, millennial menghabiskan 18 jam perhari untuk menikmati layanan tontonan on demand, bermain gim, atau sekadar menonton televisi konvensional.